Segarnya
udara sore ini menghantarkan Fara pada
ingatannya pada masa lalu tentang kisah cintanya sama Evan lelaki yang sangat
Ia sayangi, tapi itu dulu sebelum semua terungkap ternyata Evan menjalin kisah
cinta dengan Putri Adik kandung Fara
Hemm
bayangin saja perasaan Fara campur aduk
ngalahin es campur dan gado-gado rasanya, Fara harus merelakan Evan untuk
Putri, mungkin memang ini keputusan yang terbaik yang Ia ambil, harus bangkit masa
depan ada di depan mata ketika Ia tersadar dari lamunan tiba-tiba
“Maaf, apa benar ini kediaman saudara
Yusuf?” tanya pemuda tersebut matanya berbinar seperti ada sesuatu magnet yang
membuat Fara ingin selalu memandangnya, memang pria yang di hadapanya ini
sangat mirip dengan Bagus Cahya Adi Idolanya yang tergabung di salah satu group
vocal bentukan X-factor Indonesia
“Hallo...”Kembali pemuda tersebut
mengagetkan Fara dan spontan wajahnya memerah menahan rasa malu
“Maaf mas, hehe maaf dengan mas...?” Pertanyaan
Fara di hentikan seketika dengan Yahya
“Oh ya saya Bagus.....” Spontan Fara
melanjutkan dengan nada penuh kegirangan
“Cahya Adi..?” Raut wajahnya tak bisa
di pungkiri Fara terlihat sangat girang sekali dia benar-benar berharap bahwa
lelaki yang di depanya ini Bagus X factor
“Bukan dek, tapi yahya nggak pakai Adi
“ Jawab Yahya senyum
“Oh Yahya nggak pakai Adi toh hehe
maaf” Kembali Fara harus menanggung malu di hadapan Yahya
“Ia saya Bagus Yahya, nggak usah malu
gitu akh “ Ledek Yahya, Fara menunduk menahan rasa malu kemudian Ia langsung
bertanya maksud dan Tujuan Yahya kerumahnya ternyata Yahya Guru muda di
sekolahan ayah Fara yang Baru, Fara sekeluarga memang pindah setelah Ayahnya di
mutasi dari palangka Raya ke Kuala Kapuas yang berprofesi sebagai Guru Di SMK
kuala kapuas
Ayah
dan Yahya sedang asyik berbincang merencanakan keberangkatan studi banding ke
surabaya nanti, Fara sedikit mendengarkan pembicaraan mereka ketika Ia
menyodorka minuman beserta kue untuk Yahya dan Ayah di meja Tamu
“Wah ganteng banget, huhuhu “ Fara
senyum-senyum sendiri di Dapur tanpa Fara tahu ternyata Putri melihat aksi Fara
“Kakak, kenapa” Putri di buat bingung
dengan tingkah sang kakak
“Ops... Wah kamu kepo banget sih “ Protes
Fara berusaha menutupi apa yang Ia rasakan
“Apaan kepo?” Sepertinya Putri kurang
Tahu istilah tersebut
“Ya Allah nenek cantik-cantik nggak
tahu kepo hadeh”Fara menggaruk-nggaruk kepala yang sebetulnya tidak gatal
“Hemmm emang nggak tahu” Jawab Putri
cuek
“Kepo itu mau tahu aja urusan orang,
sekarang tahu?” Jelas Fara sedikit sebel
“Oh kirain ketemu pocong haha” Tutur
Putri
“Amit-amit, hiii “ Jawab Fara sembari
berlari ke halaman depan Rumah iseng-iseng nyiram bunga sambil mau lihatin
Bagus eh Yaya, Tingkah Fara memang nggak bisa berubah gimana Evan nggak lari ke
pelukan Putri yang jauh lebih Dewasa, di lihatnya Yahya keluar bersama Ayah dan
berpamitan untuk pulang
“Wah rajin banget nih, sudah di siram
aja bunganya” Sapa Yahya yang melihat Fara asyik dengan bunga-bunga cantiknya
Fara hanya tersenyum karena Fara bingung mau ngomong apa, belum ada persiapan
naskah apa yang harus Ia baca hari ini, gayanya Sudah kaya pemain sinetron
hehehe
“Cantik ” Kembali Yahya menyapa
spontan aliran darah Fara seperti terhenti mendengar kata-kata cantik, perlahan
Fara menoleh
“Makasih “ Jawab Fara dengan Wajah
memerah
“Bakat juga ya kamu merawat bunga,
bunganya cantik-cantik” Seru Yahya sembari memegang bunga Mawar putih yang
sedang di siram Fara, perasaan bahagia seketika berubah Fara sangat kecewa mendengar bunga-bunganya
yang di katakan cantik oleh Yahya
“kirain
yang di kata cantik aku huhu “ Seru Fara dalam hati Tiba-tiba Fara
Manyun
dan tak ada senyuman lagi yang di suguhkan pada Yahya
“Ya sudah lanjutin deh, pulang dulu
ya Assalamualikum” Yahya bergegas pergi
meninggalkan Fara
“Waalaikum salam” Jawab Fara lirih
yang masih saja melihat Yahya berlalu dengan motor sembari melambaikan tangan
pada Fara
“Aduh..kok jadi deg-degan yah” Fara
sangat merasakan sesuatu yang berbeda tiba-tiba Putri muncul di belakangnya
“Hyaaaa ada yang lope-lope huhuy”
Ledek Putri
“Eh nih anak main muncul aja kayak hantu aja, siapa suruh kesini” Fara
kesel dengan Putri macam cctv aja di mana-mana ada
“Akh nggak usah bohong, jujur aja Iya
kan” paksa Putri pada Fara untuk mengakui perasaanya pada Yahya
“Kalau Ia kenapa, masalah buat loe”
gaya Fara mengalahkan soimah
“Masalah sih nggak, seneng malah
karena Kak Yahya baik banget” Justru putri yang senyum-senyum sendiri
“Hah sok tahu banget sih, tahu dari
mana Dia baik ?” Fara sedikit penasaran
dengan apa yang barusan Putri katakan
“Emang kakak nggak tahu ya, kakak
belum kenal?” Putri tak percaya
“Belum , emangnya kamu kenal?” Pertanyaan
Fara singkat
“Iya, Dia guru vocal di sekolah” Jawab
Putri ramah, Yahya memang Guru kesenian di sekolah dimana Putri bersekolah dan
Ayah mereka mengajar
“Ooo gitu kirain aja pacar kamu kalau
nggak yang naksir kamu lagi “ Entah kenapa Fara justru sewot setelah mendengar
penjelasan dari Putri
“Maaf deh kak, aku memang pernah
salah, aku sudah hancurin hubungan
Kakak Dengan
kak Evan, maaf please lupain semua itu” Rengek Putri mengharap maaf dari sang
kakak, ternyata Fara belum bisa melupakan semua itu
“Enak banget kamu bilang maaaf Put setelah
semua itu” Hampir saja air mata Fara keluar namun Ia sadar tidak mungkin Fara
terus terpuruk dengan masa lalu
Fara
meninggalkan Putri yang sangat merasa bersalah pada Fara sang kakak
“Kakak tunggu” Fara tak sedikit pun
mendengarkan Putri
Kecewa sih setelah Fara tahu ternyata Yahya
Guru kesenian Putri Yahya Lebih sering melihat Putri di banding dirinya
Siapa
sih orang-orang terdekat Fara yang tidak menyukai Putri semua simpati sama
Putri kalau begini aku hanya berharap sia-sia dan dalam kesemuan dari pada aku
terus-terusan kecewa mendingan aku tutup hati dan perasaan ku buat yahya dan
untuk siapapun itu aku lelah Tuhan.......
Tangis
Fara semakin tak tertahankan pada sebuah tempat yang sunyi yang tak ada seorang
pun di situ Fara duduk di dermaga sungai kapuas bagi dirinya Ini semua Tidak
adil kenapa dirinya tidak pernah merasakan cinta yang sesungguhnya setelah di
kecewakan Evan memang Fara tak ingin mengenal siapapun Fara merasa cinta itu
Bohong
“Hae kenapa, Jelek tahu “ Sapa
seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya, jelas aja Fara kaget Ia menoleh
sembari mengusap air matanya
“Kamu...?” Fara masih bingung kenapa
Yahya tiba-tiba nongol
“Hemmm iya aku “ Senyum Yahya sangat
manis sekali wah bener-bener 11-12 sama Bagus cahya XFI ingat fara nggak boleh
sembarangan Jatuh cinta Fara mengingatkan dirinya sendiri yang mulai khilaf
“Kenapa bisa disini?” Tanya Fara judes
dan sok enggak peduli
“Bisa dong, memangnya kamu aja yang
boleh disini?” Tingkah Yahya semakin bikin Fara sebel
“Ih nyebelin banget sih kamu, iseng
banget sih” Protes Fara karena Yahya bikin bad mood sedangkan Yahya hanya
tersenyum bangga
“Please pak Guru, tinggalin aku
sendiri” Yahya merasa gimana gitu mendengar Fara memanggilnya dengan sebutan
Pak Guru, Wajah Fara berpaling Ia tak ingin melihat Yahya
“Kalau aku nggak mau?” masih saja
Yahya kekeh mau menemani Fara disini
“Harus mau” Bantah fara dengan Nada
tinggi
“Kamu cerita dong, kenapa kamu
tiba-tiba mewek-mewek nggak jelas
Begini” Yahya menatap Fara tajam
“Serem...” Fara menutup kedua matanya
dengan sigap untuk menghindari tatapan mata Yahya agar Ia tidak terlalu Jauh
berharap pada Yahya
“Kamu lihat apaan “ Yahya melihat
kekiri kekanan samping muka dan belakang merasa takut dengan sikap Fara barusan
“Melihat, itu” Telunjuknya tepat
menunjuk kearah mata Yahya kemudian langsung tertawa terbahak-bahak
“Hahaha lucu banget, gitu aja bingung”
Ledek Fara, dalam keadaan sedih aja Fara bisa tertawa seriang itu
“Hemmm gitu ya, curang” Yahya sewot, tapi Ia merasa bahagia
melihat tawa dari bibir Fara, kembali Yahya menatapnya
“Sudah, ah” Fara melambaikan tanganya
di hadapan Yahya
Semakin
sering Yahya menemui Fara di dermaga itu, Namun Fara berusaha kuat untuk
menjaga perasaanya supaya tidak luluh dan mencintai Yahya, Fara masih takut di
kecewakan seperti yang sudah-sudah, orang yang Ia sukai selalu menyukai Putri
dan parahnya lagi Evan justru sudah menjalin cinta dengan adiknya itu, kali ini
Fara harus exstra menjaga agar dia terhindar dari perasaan mencintai agar tidak
terlalu sering sakit hati Namun kali ini Yahya berusaha bertanya ada apa dengan
Fara yang seperti menghindar darinya dan sangat terlihat membatasi
“Far kamu kenapa sih?” Yahya ingin
tahu jawabanya langsung dari Fara kenapa sikap Dia seperti itu
“Kenapa apanya? Aku nggak
kenapa-kenapa” Fara bingung sendiri sama pertanyaan Yahya
“Jujur saja, kamu terlihat menjauh
dari aku kenapa, apa takut pacarmu marah?” spontan Fara terbelalak dan
tersedak-sedak tertawa lepas tak terasa Air mata yang berusaha Ia tahan
mengalir di sertai tawa yang seolah tak menyimpan sedikitpun luka dalam dirinya
“Haduh lucu-lucu ini baru lucu“ tegas
Fara yang masih sulit menghentikan Tawa
“Lucu? Hey apanya yang lucu, kenapa
kamu nangis” Yahya pasang wajah bingung
“Lucu aja kenapa tadi ngomong gitu”
“Maaf terus aku harus ngomong apa,
salah terus deh perasaan”
“Kamu diam aja salah gimana ngomong
hehe” lagi-lagi Fara bercanda
“Fara please dengerin aku, tolong
banget” Yahya berharap Fara mau mendengarkan apa yang ingin Ia katakan
“Siap “Fara mendekatkan telinganya
pada Yahya, Inilah alasannya kenapa Yahya selalu ingin dekat dengan Fara, Yahya merasakan kedamaian
saat berada di sisi Fara
“Apa kamu memang tidak pernah punya
rasa sama aku?” Pelan-pelan Yahya bertanya pada Fara
“Ada sih rasa ingin memukulmu hehe”
masih saja Fara bercanda
“Fara aku serius tahu” Wajah Yahya
imut banget kalau lagi cemberut
“Terus terang aja, maksudnya apa?”
“Aku cinta sama kamu” Dengan sedikit
takut Ia menjelaskan pada Fara
“Basi ah, ngomong sih enak tapi apa
iya itu beneran dari hati”
“Kok ngomongnya gitu?”
“Nggak sekali dua kali aku di kibulin,
aku sering di bohongin, Cuma bikin aku GR
Tahu semua kata-kata manis itu ujung-ujungnya adek aku juga yang di
tuju”
“Apa ?”
“ nggak usah kaget segala, kamu nggak
beda sama yang lain Cuma manfaatin
Aku supaya bisa dekat dengan Putri, iyakan jujur saja lah “ Fara
berusaha tetap tersenyum Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri harus bisa jadi
orang yang kuat
“Astaqfirllah, tega banget sih menuduh
aku seperti itu, jangan samakan aku dengan
Yang lain gitu dong”
“Emang iya ? semua juga awalnya gitu,
terus aku percaya? Enggak “ Yahya semakin bingung menghadapi Fara harus dengan
cara apa Ia menjelaskan bahwa Dia tidak sama dengan orang yang Fara maksud
“Apa sih yang sudah terjadi sama kamu
Fara” Yahya jadi tambah bingung
“Kenapa kamu enggak suka, yasudah
tinggalin aku sendiri beres kan “
“Ya Allah, kenapa kamu jadi galak
gini” Lama-lama Fara tidak tega melihat wajah melas Yahya
“Maafin aku ya, bukan maksud aku kayak
gini, tapi aku capek dengan semuanya
Aku
beneran capek Ya, aku sudah terlalu sering di bohongi, semuanya selalu Putri
Dia
memang cantik baik aku akui itu, tapi adakah satu orang saja yang melihat aku
Tidak, tidak seorang pun Ya, semua bohong”
“Ssssssst.. kamu nggak boleh berkata
seperti itu Dosa tahu, Allah pasti
memberi
Jalan
hidup manusia bebeda-beda semua itu ujian, tinggal bagaimana kita
Menyikapai semua ini, kalau kamu sabar tentu Allah akan memberikan
sesuatu
Yang indah buat kamu bahkan lebih dari apa yang kamu harapkan”
“Makasih” Fara mencoba tersenyum Yahya
pun demikian
“Jadi sekarang terserah kamu mau
percaya apa enggak sama aku”
Fara
tak menjawab sepatah katapun bibirnya terasa beku tak kuasa mengeluarkan
kata-kata
“Yasudah kita pulang sudah sore” Tanpa
protes Fara mau mengikuti permintaan Yahya
Malam
ini entah kenapa Fara ingin sekali mencari jajanan keluar untuk menghilangkan
kejenuhan Fara pun memutuskan keluar sebentar sekalian ada janji sama teman
membicarakan tentang pekerjaan, Ibu pun mengijinkan sangat pelan Fara
mengendarai motornya terlintas bayangan Yahya Evan Putri dan lain-lain membuat
Fara tidak fokus dan akhirnya Ia tidak kuasa mengendalikan motornya ketika di
serempet truk Fara tergeletak lemas, yahya melihat segerombolam orang Ia
penasaran lalu ikut nimbrung ternyata mereka meributkan seorang Gadis yang
tergeletak lemas di trotoar yang tak lain ialah Fara
“Fara..” Yahya sangat cemas dan
bingung lalu membawanya ke RS.sastro
admojo tanpa pikir panjang air matanya menetes di pipi Fara, satu malam Fara
tak sadarkan diri membuat semua keluarganya khawatir
“Ibu...” ucap Fara lirih namun Yahya
yang mendengar karena Ibu Fara kelelahan Ibu tertidur sangat lelap
“Fara, alhamdulilah “ Yahaya sangat
bersyukur melihat Fara, terlihat jelas dari binar matanya Yahya sangat bahagia
“Yahya, kok?” kata-kata Fara terhenti
“Sssstt.. jangan banyak bicara dulu,
tenang aja aku akan jagain kamu “ senyum tulus dari Yahya merupakan sesuatu
yang berharga buat Fara
“Makasih Ya” Air mata Fara mengalir
dengan tiba-tiba
“Eits, bandel ah, kenapa nagis?”
dengan sabar Yahya menemani Fara
“Kaki aku Ya, kenapa enggak bisa di
gerakin” Fara sangat hancur Ia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya
“Tenang, kamu pasti sembuh kok “
Isak
tangis Fara semakin keras, dan air matanya pun mengalir sangat deras, hingga
Ibu dan Putri terbangun
Yahya
menggenggam Jari tangan Fara erat di situlah kekuatan yang Fara rasakan
“Kita semua sayang sama Fara” bisik
Yahya lirih
“Tapi ya, aku sudah enggak bisa
ngapa-ngapain “Semua yang ada di ruangan tersebut menetesakan air Mata tak
sanggup menerima semua kenyataan ini
“Kata siapa, kamu orang yang kuat,
kamu pasti secepatnya akan sembuh
Yahya
sayang sama Fara”
“Tidak Ya, kamu tidak boleh sayang
sama Fara”
“kenapa?”
“Aku cacat Ya, aku jelek aku tidak
mungkin bisa bikin kamu bahagia”
“Fara apapun alasan kamu, aku tetap
sayang sama kamu , sudah jangan banyak
Bicara Dulu, aku yakin kamu pasti sembuh jangan bandel”
Fara
pun terdiam, kekuatan itu ada karena dukungan Yahya kehadiran Yahya dan
keluarganya, ada rasa bahagia dan sedih
dengan apa yang Ia rasakan saat ini namun Yahya selalu ada untuk Fara, karena
Kehadiran Yahya semangat untuk Fara.