Sunday, July 14, 2013

KEHADIRANMU



                                               

Segarnya udara  sore ini menghantarkan Fara pada ingatannya pada masa lalu tentang kisah cintanya sama Evan lelaki yang sangat Ia sayangi, tapi itu dulu sebelum semua terungkap ternyata Evan menjalin kisah cinta dengan Putri Adik kandung Fara
Hemm bayangin saja perasaan Fara  campur aduk ngalahin es campur dan gado-gado rasanya, Fara harus merelakan Evan untuk Putri, mungkin memang ini keputusan yang terbaik yang Ia ambil, harus bangkit masa depan ada di depan mata ketika Ia tersadar dari lamunan tiba-tiba
          “Maaf, apa benar ini kediaman saudara Yusuf?” tanya pemuda tersebut matanya berbinar seperti ada sesuatu magnet yang membuat Fara ingin selalu memandangnya, memang pria yang di hadapanya ini sangat mirip dengan Bagus Cahya Adi Idolanya yang tergabung di salah satu group vocal bentukan X-factor Indonesia
          “Hallo...”Kembali pemuda tersebut mengagetkan Fara dan spontan wajahnya memerah menahan rasa malu
          “Maaf mas, hehe maaf dengan mas...?” Pertanyaan Fara di hentikan seketika dengan Yahya
          “Oh ya saya Bagus.....” Spontan Fara melanjutkan dengan nada penuh kegirangan
          “Cahya Adi..?” Raut wajahnya tak bisa di pungkiri Fara terlihat sangat girang sekali dia benar-benar berharap bahwa lelaki yang di depanya ini Bagus X factor
          “Bukan dek, tapi yahya nggak pakai Adi “ Jawab Yahya senyum
          “Oh Yahya nggak pakai Adi toh hehe maaf” Kembali Fara harus menanggung malu di hadapan Yahya
          “Ia saya Bagus Yahya, nggak usah malu gitu akh “ Ledek Yahya, Fara menunduk menahan rasa malu kemudian Ia langsung bertanya maksud dan Tujuan Yahya kerumahnya ternyata Yahya Guru muda di sekolahan ayah Fara yang Baru, Fara sekeluarga memang pindah setelah Ayahnya di mutasi dari palangka Raya ke Kuala Kapuas yang berprofesi sebagai Guru Di SMK kuala kapuas
Ayah dan Yahya sedang asyik berbincang merencanakan keberangkatan studi banding ke surabaya nanti, Fara sedikit mendengarkan pembicaraan mereka ketika Ia menyodorka minuman beserta kue untuk Yahya dan Ayah di meja Tamu
          “Wah ganteng banget, huhuhu “ Fara senyum-senyum sendiri di Dapur tanpa Fara tahu ternyata Putri melihat aksi Fara
          “Kakak, kenapa” Putri di buat bingung dengan tingkah sang kakak
          “Ops... Wah kamu kepo banget sih “ Protes Fara berusaha menutupi apa yang Ia rasakan
          “Apaan kepo?” Sepertinya Putri kurang Tahu istilah tersebut
          “Ya Allah nenek cantik-cantik nggak tahu kepo hadeh”Fara menggaruk-nggaruk kepala yang sebetulnya tidak gatal
          “Hemmm emang nggak tahu” Jawab Putri cuek
          “Kepo itu mau tahu aja urusan orang, sekarang tahu?” Jelas Fara sedikit sebel
          “Oh kirain ketemu pocong haha” Tutur Putri
          “Amit-amit, hiii “ Jawab Fara sembari berlari ke halaman depan Rumah iseng-iseng nyiram bunga sambil mau lihatin Bagus eh Yaya, Tingkah Fara memang nggak bisa berubah gimana Evan nggak lari ke pelukan Putri yang jauh lebih Dewasa, di lihatnya Yahya keluar bersama Ayah dan berpamitan untuk pulang
          “Wah rajin banget nih, sudah di siram aja bunganya” Sapa Yahya yang melihat Fara asyik dengan bunga-bunga cantiknya Fara hanya tersenyum karena Fara bingung mau ngomong apa, belum ada persiapan naskah apa yang harus Ia baca hari ini, gayanya Sudah kaya pemain sinetron hehehe
          “Cantik ” Kembali Yahya menyapa spontan aliran darah Fara seperti terhenti mendengar kata-kata cantik, perlahan Fara menoleh
          “Makasih “ Jawab Fara dengan Wajah memerah
          “Bakat juga ya kamu merawat bunga, bunganya cantik-cantik” Seru Yahya sembari memegang bunga Mawar putih yang sedang di siram Fara, perasaan bahagia seketika berubah  Fara sangat kecewa mendengar bunga-bunganya yang di katakan cantik oleh Yahya
“kirain yang di kata cantik aku huhu “ Seru Fara dalam hati Tiba-tiba Fara
Manyun dan tak ada senyuman lagi yang di suguhkan pada Yahya
          “Ya sudah lanjutin deh, pulang dulu ya  Assalamualikum” Yahya bergegas pergi meninggalkan Fara
          “Waalaikum salam” Jawab Fara lirih yang masih saja melihat Yahya berlalu dengan motor sembari melambaikan tangan pada Fara
          “Aduh..kok jadi deg-degan yah” Fara sangat merasakan sesuatu yang berbeda tiba-tiba Putri muncul di belakangnya
          “Hyaaaa ada yang lope-lope huhuy” Ledek Putri
          “Eh nih anak main muncul aja  kayak hantu aja, siapa suruh kesini” Fara kesel dengan Putri macam cctv aja di mana-mana ada
          “Akh nggak usah bohong, jujur aja Iya kan” paksa Putri pada Fara untuk mengakui perasaanya pada Yahya
          “Kalau Ia kenapa, masalah buat loe” gaya Fara mengalahkan soimah
          “Masalah sih nggak, seneng malah karena Kak Yahya baik banget” Justru putri yang senyum-senyum sendiri
          “Hah sok tahu banget sih, tahu dari mana Dia baik ?”  Fara sedikit penasaran dengan apa yang barusan Putri katakan
          “Emang kakak nggak tahu ya, kakak belum kenal?” Putri tak percaya
          “Belum , emangnya kamu kenal?” Pertanyaan Fara singkat
          “Iya, Dia guru vocal di sekolah” Jawab Putri ramah, Yahya memang Guru kesenian di sekolah dimana Putri bersekolah dan Ayah mereka mengajar
          “Ooo gitu kirain aja pacar kamu kalau nggak yang naksir kamu lagi “ Entah kenapa Fara justru sewot setelah mendengar penjelasan dari Putri
          “Maaf deh kak, aku memang pernah salah, aku sudah hancurin hubungan  
            Kakak Dengan kak Evan, maaf please lupain semua itu” Rengek Putri mengharap maaf dari sang kakak, ternyata Fara belum bisa melupakan semua itu
           “Enak banget kamu bilang maaaf Put setelah semua itu” Hampir saja air mata Fara keluar namun Ia sadar tidak mungkin Fara terus terpuruk dengan masa lalu
Fara meninggalkan Putri yang sangat merasa bersalah pada Fara sang kakak
          “Kakak tunggu” Fara tak sedikit pun mendengarkan Putri
 Kecewa sih setelah Fara tahu ternyata Yahya Guru kesenian Putri Yahya Lebih sering melihat Putri di banding dirinya
Siapa sih orang-orang terdekat Fara yang tidak menyukai Putri semua simpati sama Putri kalau begini aku hanya berharap sia-sia dan dalam kesemuan dari pada aku terus-terusan kecewa mendingan aku tutup hati dan perasaan ku buat yahya dan untuk siapapun itu aku lelah Tuhan.......
Tangis Fara semakin tak tertahankan pada sebuah tempat yang sunyi yang tak ada seorang pun di situ Fara duduk di dermaga sungai kapuas bagi dirinya Ini semua Tidak adil kenapa dirinya tidak pernah merasakan cinta yang sesungguhnya setelah di kecewakan Evan memang Fara tak ingin mengenal siapapun Fara merasa cinta itu Bohong
          “Hae kenapa, Jelek tahu “ Sapa seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya, jelas aja Fara kaget Ia menoleh sembari mengusap air matanya
          “Kamu...?” Fara masih bingung kenapa Yahya tiba-tiba nongol
          “Hemmm iya aku “ Senyum Yahya sangat manis sekali wah bener-bener 11-12 sama Bagus cahya XFI ingat fara nggak boleh sembarangan Jatuh cinta Fara mengingatkan dirinya sendiri yang mulai khilaf
          “Kenapa bisa disini?” Tanya Fara judes dan sok enggak peduli
          “Bisa dong, memangnya kamu aja yang boleh disini?” Tingkah Yahya semakin bikin Fara sebel
          “Ih nyebelin banget sih kamu, iseng banget sih” Protes Fara karena Yahya bikin bad mood sedangkan Yahya hanya tersenyum bangga
          “Please pak Guru, tinggalin aku sendiri” Yahya merasa gimana gitu mendengar Fara memanggilnya dengan sebutan Pak Guru, Wajah Fara berpaling Ia tak ingin melihat Yahya
          “Kalau aku nggak mau?” masih saja Yahya kekeh mau menemani Fara disini
          “Harus mau” Bantah fara dengan Nada tinggi 
          “Kamu cerita dong, kenapa kamu tiba-tiba mewek-mewek nggak jelas
            Begini” Yahya menatap Fara tajam
          “Serem...” Fara menutup kedua matanya dengan sigap untuk menghindari tatapan mata Yahya agar Ia tidak terlalu Jauh berharap pada Yahya
          “Kamu lihat apaan “ Yahya melihat kekiri kekanan samping muka dan belakang merasa takut dengan sikap Fara barusan
          “Melihat, itu” Telunjuknya tepat menunjuk kearah mata Yahya kemudian langsung tertawa terbahak-bahak
          “Hahaha lucu banget, gitu aja bingung” Ledek Fara, dalam keadaan sedih aja Fara bisa tertawa seriang itu
          “Hemmm gitu ya,  curang” Yahya sewot, tapi Ia merasa bahagia melihat tawa dari bibir Fara, kembali Yahya menatapnya
          “Sudah, ah” Fara melambaikan tanganya di hadapan Yahya
Semakin sering Yahya menemui Fara di dermaga itu, Namun Fara berusaha kuat untuk menjaga perasaanya supaya tidak luluh dan mencintai Yahya, Fara masih takut di kecewakan seperti yang sudah-sudah, orang yang Ia sukai selalu menyukai Putri dan parahnya lagi Evan justru sudah menjalin cinta dengan adiknya itu, kali ini Fara harus exstra menjaga agar dia terhindar dari perasaan mencintai agar tidak terlalu sering sakit hati Namun kali ini Yahya berusaha bertanya ada apa dengan Fara yang seperti menghindar darinya dan sangat terlihat membatasi
          “Far kamu kenapa sih?” Yahya ingin tahu jawabanya langsung dari Fara kenapa sikap Dia seperti itu
          “Kenapa apanya? Aku nggak kenapa-kenapa” Fara bingung sendiri sama pertanyaan Yahya
          “Jujur saja, kamu terlihat menjauh dari aku kenapa, apa takut pacarmu marah?” spontan Fara terbelalak dan tersedak-sedak tertawa lepas tak terasa Air mata yang berusaha Ia tahan mengalir di sertai tawa yang seolah tak menyimpan sedikitpun luka dalam dirinya
          “Haduh lucu-lucu ini baru lucu“ tegas Fara yang masih sulit menghentikan Tawa
          “Lucu? Hey apanya yang lucu, kenapa kamu nangis” Yahya pasang wajah bingung
          “Lucu aja kenapa tadi ngomong gitu”
          “Maaf terus aku harus ngomong apa, salah terus deh perasaan”
          “Kamu diam aja salah gimana ngomong hehe” lagi-lagi Fara bercanda
          “Fara please dengerin aku, tolong banget” Yahya berharap Fara mau mendengarkan apa yang ingin Ia katakan
          “Siap “Fara mendekatkan telinganya pada Yahya, Inilah alasannya kenapa Yahya selalu ingin  dekat dengan Fara, Yahya merasakan kedamaian saat berada di sisi Fara
          “Apa kamu memang tidak pernah punya rasa sama aku?” Pelan-pelan Yahya bertanya pada Fara
          “Ada sih rasa ingin memukulmu hehe” masih saja Fara bercanda
          “Fara aku serius tahu” Wajah Yahya imut banget kalau lagi cemberut
          “Terus terang aja, maksudnya apa?”
          “Aku cinta sama kamu” Dengan sedikit takut Ia menjelaskan pada Fara
          “Basi ah, ngomong sih enak tapi apa iya itu beneran dari hati”
          “Kok ngomongnya gitu?”
          “Nggak sekali dua kali aku di kibulin, aku sering di bohongin, Cuma bikin aku GR
            Tahu semua kata-kata manis itu ujung-ujungnya adek aku juga yang di tuju”
          “Apa ?”
          “ nggak usah kaget segala, kamu nggak beda sama yang lain Cuma manfaatin
            Aku supaya bisa dekat dengan Putri, iyakan jujur saja lah “ Fara berusaha tetap tersenyum Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri harus bisa jadi orang yang kuat
          “Astaqfirllah, tega banget sih menuduh aku seperti itu, jangan samakan aku dengan
            Yang lain gitu dong”
          “Emang iya ? semua juga awalnya gitu, terus aku percaya? Enggak “ Yahya semakin bingung menghadapi Fara harus dengan cara apa Ia menjelaskan bahwa Dia tidak sama dengan orang yang Fara maksud
          “Apa sih yang sudah terjadi sama kamu Fara” Yahya jadi tambah bingung
          “Kenapa kamu enggak suka, yasudah tinggalin aku sendiri beres kan “
          “Ya Allah, kenapa kamu jadi galak gini” Lama-lama Fara tidak tega melihat wajah melas Yahya
          “Maafin aku ya, bukan maksud aku kayak gini, tapi aku capek dengan semuanya
            Aku beneran capek Ya, aku sudah terlalu sering di bohongi, semuanya selalu Putri
            Dia memang cantik baik aku akui itu, tapi adakah satu orang saja yang melihat aku
            Tidak, tidak seorang pun Ya, semua bohong”
          “Ssssssst.. kamu nggak boleh berkata seperti itu  Dosa tahu, Allah pasti memberi
            Jalan hidup manusia bebeda-beda semua itu ujian, tinggal bagaimana kita
            Menyikapai semua ini, kalau kamu sabar tentu Allah akan memberikan sesuatu
            Yang indah buat kamu bahkan lebih dari apa yang kamu harapkan”
          “Makasih” Fara mencoba tersenyum Yahya pun demikian
          “Jadi sekarang terserah kamu mau percaya apa enggak sama aku”
Fara tak menjawab sepatah katapun bibirnya terasa beku tak kuasa mengeluarkan kata-kata
          “Yasudah kita pulang sudah sore” Tanpa protes Fara mau mengikuti permintaan Yahya
Malam ini entah kenapa Fara ingin sekali mencari jajanan keluar untuk menghilangkan kejenuhan Fara pun memutuskan keluar sebentar sekalian ada janji sama teman membicarakan tentang pekerjaan, Ibu pun mengijinkan sangat pelan Fara mengendarai motornya terlintas bayangan Yahya Evan Putri dan lain-lain membuat Fara tidak fokus dan akhirnya Ia tidak kuasa mengendalikan motornya ketika di serempet truk Fara tergeletak lemas, yahya melihat segerombolam orang Ia penasaran lalu ikut nimbrung ternyata mereka meributkan seorang Gadis yang tergeletak lemas di trotoar yang tak lain ialah Fara
          “Fara..” Yahya sangat cemas dan bingung lalu membawanya  ke RS.sastro admojo tanpa pikir panjang air matanya menetes di pipi Fara, satu malam Fara tak sadarkan diri membuat semua keluarganya khawatir
          “Ibu...” ucap Fara lirih namun Yahya yang mendengar karena Ibu Fara kelelahan Ibu tertidur  sangat lelap
          “Fara, alhamdulilah “ Yahaya sangat bersyukur melihat Fara, terlihat jelas dari binar matanya Yahya sangat bahagia
          “Yahya, kok?” kata-kata Fara terhenti
          “Sssstt.. jangan banyak bicara dulu, tenang aja aku akan jagain kamu “ senyum tulus dari Yahya merupakan sesuatu yang berharga buat Fara
          “Makasih Ya” Air mata Fara mengalir dengan tiba-tiba
          “Eits, bandel ah, kenapa nagis?” dengan sabar Yahya menemani Fara
          “Kaki aku Ya, kenapa enggak bisa di gerakin” Fara sangat hancur Ia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya
          “Tenang, kamu pasti sembuh kok “
Isak tangis Fara semakin keras, dan air matanya pun mengalir sangat deras, hingga Ibu dan Putri terbangun
Yahya menggenggam Jari tangan Fara erat di situlah kekuatan yang Fara rasakan
          “Kita semua sayang sama Fara” bisik Yahya lirih
          “Tapi ya, aku sudah enggak bisa ngapa-ngapain “Semua yang ada di ruangan tersebut menetesakan air Mata tak sanggup menerima semua kenyataan ini
          “Kata siapa, kamu orang yang kuat, kamu pasti secepatnya akan sembuh
            Yahya sayang sama Fara”
          “Tidak Ya, kamu tidak boleh sayang sama Fara”
          “kenapa?”
          “Aku cacat Ya, aku jelek aku tidak mungkin bisa bikin kamu bahagia”
          “Fara apapun alasan kamu, aku tetap sayang sama kamu , sudah jangan banyak
            Bicara Dulu, aku yakin kamu pasti sembuh jangan bandel”
Fara pun terdiam, kekuatan itu ada karena dukungan Yahya kehadiran Yahya dan keluarganya,  ada rasa bahagia dan sedih dengan apa yang Ia rasakan saat ini namun Yahya selalu ada untuk Fara, karena Kehadiran Yahya semangat untuk Fara.