Sunday, January 22, 2017
keluarga
Friday, January 20, 2017
Ajari aku untuk melepasmu
Aku sudah begitu yakin jika memang dirimulah takdir untukku, setiap detik, menit hari yang berlalu aku berdoa pada sang pemberi Cinta dengan keyakinan yang begitu mutlak bahwa suatu saat kau bisa memiliki rasa yang sama denganku. Tetapi waktu telah berganti doa-doa terus menggelayut Indah... karena aku hanya mampu mewujudkan cintaku pada sebuah doa. Aku begitu yakin kita akan di pertemukan Allah untuk saling memiliki rasa hingga aku benar-benar melihatmu tersenyum di depan mataku meski itu bukan sepenuhnya padaku, saat aku melihatmu lagi aku berharap kau pun sama tapi ternyata tidak, kau bahkan tidak tahu ada aku di sekitarmu. Begitupun saat bertemu lagi masih seperti itu kamu tidak pernah peduli. Mungkin aku harus menyadari jawaban doa untukku bahwa kau tercipta bukan untukku. Terkadang keyakinan memang mengalahkan logika, hingga aku tak pernah berfikir jika ini hanya sebuah ujian kesabaran lagi untukku. Mungkinkah kupaksa dirimu untukku jika kau akan menjadi takdir orang lain, bukan aku. Kau memang tidak pernah mengerti, sekuat tenaga aku menjaga rasa ini hingga aku tahu, jika kau memang tidak pernah perduli denganku. Aku lupa siapa diriku yang sebenarnya..... pikiranku sendiri yang terus memaksaku bahwa kau peduli padaku, meski sebenarnya tidak demikian, aku sendirilah yang membuat diriku kecewa dan menangis. Mungkin akan ada lelaki terbaik yang menungguku begitupun dengan dirimu... meski sesak kurasakan ini tapi inilah yang terjadi. Kau tidak pernah peduli jika aku mencintaimu...
Wahai kau ajarai aku untuk benar-benar melepasmu. Sesungguhnya ini sangat sulit bagiku...
Thursday, January 19, 2017
Husnudzan
Bukan traveler sejati
Tapi tetaplah aku bersyukur meskipun sekedar dengar cerita dan nonton di televisi mengenai traveler tadi. Di hati sih pengen banget bisa seperti mereka tapi mungkin Allah belum mengizinkan kali ya, jika Allah sudah berkehendak tidak perduli siapa aku insyaallah niat baik mah bakal ke wujud. Aku mah cuma ikutan bahagia kalau ada yang mewujudkan mimpiku mengeksplore Indonesia. Aku suka banget nanya-nanya gimana keseruan traveling, bahkan meledak untuk ikutan, sebenarnya cuma bercanda dan suka aja kl membahas traveling. karena itu sampe pernah komentarku di hapus, padahal cuma nulis ikutan menjelajah dong. Gitu doang ya Allah orang yang gak ada artinya seperti aku ni emang kudu membiasakan diri untuk gak dianggap. Jika secara logika di pikir mana mungkin aku serius, aku gak cukup bnyk uang kok, siapa tahu dengan sering ngomong ikut adalah sebuah do'a terus Allah Kasih izin buat aku. Aku berusaha faham dan mengerti dia, dia kan famous jaga image mungkin, lah aku siapa berani nulis begitu. Aku mencoba gak anggap itu lagi, masih aja aku nulis seperti itu setiap membahas tentang perjalananya dengan tulisan yang sama"wah ikut dong" supaya obrolanya gak garing. Tapi lama-lama aku kasihan, dia sekuat tenaga mencari alasan untuk menolak, karena aku tahu dia itu baik, dia baik banget. Mungkin hatiku dan hatinya tidak saling bicara jadi ya seperti ini padahal tidak sepenuhnya itu serius, aku memang tidak bisa seperti wanita-wanita yang berhasil dekat dan bisa traveling sama dia.
Kau.... pria traveler yang shaleh aku hanya bisa bermimpi untuk kau sapa dan kau jadikan teman yang sesungguhnya apalagi bisa jadi istrimu. Mencintaimu saja tidak cukup jika kamu mencintai yang lain, mungkin aku bukan bagian dari takdirmu. Semangattt ku doakan kau bisa memenuhi mimpimu untuk meninggalkan jejak ke tempat-tempat yang kau inginkan. 😊
Wednesday, January 18, 2017
Faperta
Bismillah nawaitu... ya robbi yasir wala tuastir...
Tuesday, January 17, 2017
imagination questions for me 😢
-Bagaimana jika hidupmu menjadi sebuah penghalang kebahagiaan keluargamu?
-Tidak! Aku bukan penghalang kebahagiaan mereka.
-Lalu apa? Mereka ingin menikah tapi itu semua tidak mungkin terjadi, karena kamu yang lebih tua belum juga menikah.
-Bukankah semua ini takdir Tuhan?
-Iya tetap semua gara-gara kamu!
-Gak bisa gitu dong, aku nih ya jg gak pernah tahu kalau hidupku bakalan begini, apa yang harus kulakukan. Aku terus berdoa kepada yang maha kuasa. Tapi nyatanya belum juga di kabulkan, apa juga semua itu karena aku?
-Iya, seharusnya siapapun yang mendekati kamu, yang mengajakmu untuk menikah, terima aja Cinta nomor sekian...
-Andai itu ada, aku pasti langsung setuju, jika masih blm ada, apa juga masih salahku. Menikah seperti maut, sifatnya rahasia, gak ada yang bakalan tahu sebelumnya. Menikah gampang tapi yang terutama dengan lelaki yang baik agamya.
-Terlalu memilih sih makanya gak nikah-nikah, kasihan adek kamu yang nungguin kamu.
-Bukan memilih, tetapi kriteria yang paling penting dalam menentukan pilihan calon suami adalah bagaimana agamanya. Seorang istri adalah makmum, yang akan ikut bagaimana imamnya. Tentu dong itu pilihan utama, suami itu leader jadi ya musti yang tahu soal agama. Karena kita ini gak cuma hidup di dunia doang, setelah ini masih ada akhirat. Nah di akhirat itu yang menjamin ya bagaimana sikap kita di dunia terutama baiknya agama seorang suami yang akan membawa anak dan istrinya ke jalan yang Allah Ridhai... soal di dahului oleh adik, aku sudah mengalami itu. Karena sdh menjadi takdir Tuhan. Jika akan mengalami lagi tidak masalah yang penting Allah Ridha, mau aku tolak sekuat tenaga jika itu yang tertulis di lauhul mahfudz aku bisa apa.
-yakin banget cari suami yang agamanya Bagus, emang ada yang mau ama situ, gak ada bagus-bagusnya. Orang jelek orang miskin, cerdas enggak... kok ngarep laki-laki yang macam itu, dia pasti carinya yang shalihah lah...
-insyaallah jika Allah berkehendak, semua kekurangan tadi menjadi sebuah bahan introspeksi diri dan rasa syukur serta keyakinan pada Allah yang Maha kuasa atas segala sesuatu bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Yang penting kita yakin dan mengimani Allah, perkara sulit akan mudah jika kita libatkan Allah di dalamnya.
Bismillah, wallahualam semoga Aku menikah tahun ini, semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmatnya kepadaku juga keluargaku agar kami semua bahagia....
Tuesday, January 10, 2017
Warung gado-gado
Begini nih setiap ane ngeliat antum, tapi antum gak pernah ngeliat ane....
Tadi uminya antum duduk sebangku ama ane, antum jg gak perduli. Uminya ramah tersenyum walopun gak Kenal, ane yg salah tingkah. Ya Allah begini amat rasanya sakit bener tapi biar dah yang penting Allah Ridha..... ane percaya diri nulis semua tentang antum di blog ane, lah iya mana mungkin antum ke pikirkan untuk stalker blog ane, kayaknya gak bakalan. Biarlah Allah dan blog aja yg tahu tentang semua ini. Ana cuma bisa berdoa buat kebaikan antum, smg antum senantiasa menjadi keridhaan-Nya... Aamiin ane cm bisa begini, ya cm bisa ngadu di blog 😢
Jatuh ditempat yang salah
Diantara rumput yang menghijau, kulihat Mentari sore menyapaku kemudian bertanya "apa yang terjadi denganmu? " aku terbaring diantara mereka yang mencoba tersenyum, menatap sinis dan tidak peduli....
Aku masih menatap sinar itu, jantungku berdegup. Aku berada di tempat yang masih bercahaya, sinar itu... aku melihatnya. Tapi dimana ini, aku tersesat? Aku sendiri di tempat yang tidak pernah ku harapkan. Aku tersesat Di hatimu yang tidak pernah menginginkan kehadiranku, sedikitpun tempat di hatimu bagai jurang yang menyesatkanku, karena kau tak pernah menginginkanku singgah walau hanya sedetik. Imajinasiku selalu mengundangmu di tempat asing, yang setelah itu air mataku terjatuh karena tak kuasa menyentuh hatimu, jiwamu juga dirimu..yang hanya mampu ku hadirkan dalam anganku. Karena aku terjatuh di tempat yang salah.....