Saturday, January 23, 2016

Bulan tengah malam

Aku tidur terlalu larut malam ini... Entah mungkin terlalu banyak yang ku pikirkan, sakalipun aku bukan pejabat negara, pegawai negeri sipil namun aku juga memiliki banyak tanggungan yang harus kulakukan,, selayaknya manusia lain. Ada ketika bayangan wajahmu kembali mengusikku setelah beberapa menit sedikit senyap menghilang. Bayangan wajahmu menyatu dengan rona bulan yang terlihat di balik tirai penutup kaca di sebuah penginapan yang ada di kampusku... Sedikit tersentak saat ku lihat bulan yang membulat di bubuhi awan-awan hitam di sekitarnya, terlihat seperti sebuah lukisan namun ini nyata... Bulan itu benar-benar kulihat malam ini. Kulihat Ia dari pembaringanku.. Hanya dengan bantuan tirai yang melambai oleh angin dari hempasan kipas yang memutar terus tanpa henti. Bagaimana mungkin aku senyenyak mereka saat mataku terus
memandang bulan yang ranum itu. Bulan itu menatapku terus menatapku, sesekali tertutup awan gelap yang berarak mengikuti. Ia menceritakan perihal rindu yang sama. Bulan itu sendiri namun Ia mampu menahan rindu. Tak seharusnya aku terpasung rindu yang menggebu ini padamu. Cukuplah dengan tersenyum dengan menyatukan wajahmu pada sinar² redup rembulan itu tepat saat waktu akan berganti hari.
Banjarmasin, pukul 23:58 WIB 23/1/2016 

No comments:

Post a Comment